I. Pendahuluan: Sebuah Penanda Era
Dewa 19, sebuah nama yang tak terpisahkan dari sejarah musik rock Indonesia, telah menorehkan jejak legendaris melalui karya-karya mereka. Di antara diskografi yang kaya, album ketiga mereka, "Terbaik Terbaik," yang dirilis pada tahun 1995, berdiri sebagai sebuah penanda era yang signifikan. Album ini tidak hanya mengukuhkan posisi Dewa 19 di kancah musik nasional tetapi juga menjadi jembatan krusial antara fase awal karier mereka dan puncak kesuksesan yang akan datang.
Kehadiran "Terbaik Terbaik" pada pertengahan 1990-an menandai periode penting bagi band asal Surabaya ini. Album ini menunjukkan kematangan musikal dan lirik yang mendalam, membedakan mereka dari banyak grup sezaman. Artikel ini bertujuan untuk mengulas secara komprehensif berbagai aspek dari album "Terbaik Terbaik," mulai dari latar belakang historis band, proses kreatif di baliknya, analisis lagu-lagu kunci, hingga penerimaan komersial dan dampak abadi yang ditimbulkannya terhadap industri musik Indonesia.
II. Latar Belakang Dewa 19 dan Konteks Album
A. Sejarah Singkat Dewa 19
Dewa 19 terbentuk pada tahun 1986 di Surabaya, Jawa Timur, oleh empat siswa SMA 2 Surabaya. Nama awal "Dewa" merupakan akronim dari nama-nama pendiri: Dhani (keyboard, vokal), Erwin Prasetya (bass), Wawan Juniarso (drum), dan Andra Ramadhan (gitar). Band ini awalnya berbasis di asrama Wawan di Universitas Airlangga. Setelah beberapa perubahan formasi dan nama menjadi "Down Beat," band ini akhirnya bertransformasi menjadi "Dewa 19" pada tahun 1991, ketika semua anggotanya berusia 19 tahun.
Album debut mereka, "Dewa 19," dirilis pada tahun 1992 dan langsung meraih kesuksesan, memenangkan penghargaan BASF sebagai "Pendatang Baru Terbaik" dan "Album Terpopuler" pada tahun 1993. Kesuksesan ini dilanjutkan dengan album kedua, "Format Masa Depan," yang dirilis pada tahun 1994. Pada masa produksi album kedua, Wawan Juniarso sempat meninggalkan band, digantikan sementara oleh Rere Reza.
B. Formasi Band Selama Era "Terbaik Terbaik"
Saat pengerjaan album "Terbaik Terbaik" pada tahun 1995, formasi inti Dewa 19 terdiri dari Ahmad Dhani sebagai otak kreatif di keyboard dan vokal latar, Andra Ramadhan pada gitar elektrik dan akustik, serta Erwin Prasetya pada bass dan fretless bass, juga menyumbangkan vokal latar. Vokalis utama yang memberikan warna khas pada album ini adalah Ari Lasso, yang suaranya menjadi salah satu elemen paling dikenali dari era awal Dewa 19.
Pergantian drummer kembali terjadi sebelum dan selama rekaman "Terbaik Terbaik." Rere Reza, drummer sementara yang membantu menyelesaikan "Format Masa Depan," digantikan oleh Wong Aksan sebagai drummer resmi Dewa 19 untuk album ini. Formasi ini, dengan Ari Lasso di lini depan, dianggap oleh banyak pihak sebagai salah satu yang paling solid dan berpengaruh dalam sejarah band.
C. Konteks Musik Indonesia Pertengahan 90-an
Pertengahan 1990-an adalah periode transisi dan eksplorasi genre dalam industri musik Indonesia. Setelah dominasi musik pop dan dangdut, gelombang baru band-band rock dan pop-rock mulai muncul ke permukaan. Dewa 19, dengan pendekatan musikal mereka yang ambisius dan lirik yang cerdas, secara signifikan memimpin gelombang ini. Mereka tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga membentuknya, memperkenalkan suara yang lebih kompleks dan beragam ke telinga pendengar Indonesia.
Album "Terbaik Terbaik" menjadi representasi sempurna dari era ini, di mana band-band mulai berani bereksperimen dengan berbagai gaya dan tema, menciptakan lanskap musik yang lebih dinamis dan kaya.
III. Proses Produksi dan Kreativitas
A. Konsep Musikal dan Arah Artistik
"Terbaik Terbaik" adalah sebuah perpaduan yang kaya dari berbagai genre, termasuk Pop Rock, Ballad, Rock, dan Alternative Rock. Album ini dikenal karena ambisinya yang luas dan aransemennya yang seringkali memiliki sentuhan simfonik, diperkaya dengan lapisan vokal dan instrumentasi yang padat. Ahmad Dhani, sebagai pemimpin band, memegang peran sentral dalam proses kreatif album ini. Ia tidak hanya bertindak sebagai produser, tetapi juga arranger dan komposer utama untuk sebagian besar lagu.
Dari 11 lagu yang ada, hampir semuanya ditulis dan dikomposisi oleh Ahmad Dhani. Kontribusi signifikan juga datang dari gitaris Andra Ramadhan, yang turut serta dalam penulisan beberapa lagu.8 Keterlibatan penuh dari anggota band dalam proses penulisan dan aransemen ini menghasilkan sebuah karya yang kohesif namun tetap menampilkan keragaman musikal. Album ini mencerminkan evolusi suara Dewa 19, bergerak dari gaya glam rock awal menuju eksplorasi yang lebih dalam dalam rock dan pop.
B. Proses Rekaman dan Tantangan
Proses rekaman "Terbaik Terbaik" dilakukan di beberapa studio di Jakarta, menunjukkan dedikasi dan upaya yang besar dalam mencapai kualitas suara yang diinginkan. Studio-studio yang digunakan meliputi Gin's Studio, Triple M Studio, Studio 15, dan RJ Studio. Setelah proses rekaman, album ini dimastering di EMI Studios 301, Australia, oleh Don Bartley, seorang mastering engineer terkemuka. Pemilihan studio dan mastering engineer internasional menunjukkan komitmen Dewa 19 terhadap standar produksi yang tinggi.
Namun, di balik kesuksesan artistik, proses rekaman album ini tidak lepas dari tantangan. Ahmad Dhani dan Ari Lasso secara terbuka mengakui bahwa "Terbaik Terbaik" adalah salah satu album tersulit untuk direkam. Ari Lasso secara khusus menyebutkan kesulitan dalam menyanyikan banyak nada tinggi di album tersebut.
Dalam sebuah wawancara, mereka juga membahas tentang bagaimana mereka bahkan mulai menggunakan narkoba untuk mendapatkan suasana hati yang lebih baik selama rekaman, sebuah pengakuan yang menyoroti tekanan dan intensitas proses kreatif pada saat itu. Meskipun demikian, kesulitan-kesulitan ini pada akhirnya menghasilkan sebuah karya yang diakui secara luas karena kualitas dan kedalamannya.
IV. Analisis Lagu-Lagu Kunci
Album "Terbaik Terbaik" melahirkan beberapa lagu yang menjadi ikonik dan tetap populer hingga kini, masing-masing dengan karakteristik musikal dan kedalaman liriknya sendiri.
A. "Cukup Siti Nurbaya"
"Cukup Siti Nurbaya" adalah salah satu hit utama dari album ini dan dikenal karena liriknya yang tajam dan berani. Lagu ini sering ditafsirkan sebagai kritik sosial, secara implisit menyentuh tema yang mirip dengan novel klasik "Sitti Nurbaya" karya Marah Rusli, yang mengisahkan tentang perjodohan paksa dan penindasan terhadap kebebasan individu.
Lagu ini menangkap semangat perlawanan terhadap tradisi yang membelenggu, sebuah pesan yang beresonansi kuat dengan banyak pendengar di Indonesia. Kekuatan pesan ini diperkuat oleh video klipnya yang inovatif, yang bahkan dianugerahi sebagai "Video Klip Terbaik" pada acara Indonesian Music Video.
B. "Satu Hati (Kita Semestinya)"
Lagu ini merupakan salah satu balada kuat dari album "Terbaik Terbaik" dan juga menjadi hit penting. Lirik "Satu Hati (Kita Semestinya)" seringkali ditafsirkan memiliki makna spiritual yang mendalam. Analisis semiotik terhadap lirik lagu-lagu Ahmad Dhani dengan Dewa 19 seringkali menunjukkan bahwa kata "Aku" dan "Engkau" tidak selalu merujuk pada hubungan romantis antarmanusia, melainkan dapat menggambarkan hubungan antara manusia dan Sang Pencipta.
Lagu ini, khususnya, diyakini mengandung makna kepatuhan seseorang kepada Tuhan, mencerminkan dimensi filosofis dan spiritual yang seringkali disematkan dalam karya-karya Ahmad Dhani.
C. "Cinta 'Kan Membawamu Kembali"
Sebagai salah satu balada paling emosional dan ikonik dari Dewa 19, "Cinta 'Kan Membawamu Kembali" adalah lagu yang menyentuh hati banyak orang. Meskipun dirilis pada album "Format Masa Depan" tahun 1994, lagu ini sering dikaitkan dengan era "Terbaik Terbaik" karena popularitasnya yang berlanjut dan sering dibawakan dalam konser-konser di era tersebut. Diciptakan oleh Ahmad Dhani, inspirasi lagu ini berasal dari pengalaman pribadi dan pengamatan terhadap dinamika hubungan manusia.
Liriknya menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan, namun tetap mempertahankan optimisme yang kuat bahwa cinta sejati pada akhirnya akan menemukan jalannya kembali, mengatasi segala rintangan dan perpisahan. Vokal Ari Lasso yang khas dan penuh emosi berhasil menyempurnakan lagu ini, menjadikannya salah satu hit terbesar Dewa 19 yang tak lekang oleh waktu.
D. "Restoe Boemi""Restoe Boemi" adalah lagu lain yang menonjol dari "Terbaik Terbaik," menampilkan gaya lirik yang puitis dan imajinatif. Lirik pembuka seperti "Sewangi bunga mawar tubuhmu, Menghampar di permadani, Mengetuk hasrat 'tuk menjamah Surgamu" menciptakan gambaran yang kuat dan sensual, khas dari gaya penulisan lirik Ahmad Dhani. Lagu ini menambah kedalaman dan keragaman musikal album, menunjukkan kemampuan band untuk mengeksplorasi berbagai tema dan suasana hati.
V. Penerimaan dan Dampak Komersial
A. Penjualan Album dan Sertifikasi
"Terbaik Terbaik" tidak hanya disambut baik secara kritis, tetapi juga meraih kesuksesan komersial yang luar biasa. Album ini berhasil terjual lebih dari 500.000 kopi di Indonesia. Angka penjualan yang impresif ini secara signifikan mengukuhkan posisi Dewa 19 sebagai salah satu band rock terkemuka di Indonesia pada masanya. Pencapaian ini menjadi fondasi penting bagi dominasi mereka di industri musik pada tahun-tahun berikutnya.
B. Penghargaan dan Pengakuan Kritis
Kualitas artistik "Terbaik Terbaik" mendapat pengakuan luas dari para kritikus musik. Majalah Rolling Stone Indonesia, dalam edisi Desember 2007, menempatkan album ini di peringkat ke-26 dalam daftar "150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa". Pengakuan ini menegaskan bahwa "Terbaik Terbaik" bukan hanya populer secara komersial, tetapi juga sangat dihormati karena kualitas musikal dan inovasinya. Ahmad Dhani sendiri menyebut album ini sebagai "milestone" pribadinya sebagai seorang produser, arranger, dan komposer.
Selain itu, video klip untuk lagu "Cukup Siti Nurbaya" juga memenangkan penghargaan sebagai "Video Klip Terbaik" di ajang Indonesian Music Video, menunjukkan pengakuan terhadap aspek visual dan naratif karya mereka.3Kesuksesan komersial yang ditandai dengan penjualan lebih dari setengah juta kopi dan pujian kritis, seperti peringkat tinggi dari Rolling Stone, menciptakan sinergi kuat. Hal ini tidak hanya mengukuhkan dominasi pasar Dewa 19, tetapi juga membangun kredibilitas artistik mereka secara bersamaan.
Kombinasi faktor-faktor ini menunjukkan bahwa "Terbaik Terbaik" bukan sekadar album yang digemari banyak orang, melainkan sebuah karya yang sangat dihargai karena kualitas musiknya. Keberhasilan ganda ini memungkinkan Dewa 19 untuk meraih daya tarik massal sekaligus rasa hormat dari kalangan kritikus, sebuah pencapaian langka yang mengukuhkan status mereka sebagai grup rock terkemuka dan meletakkan dasar bagi pengaruh berkelanjutan mereka.
C. Pembentukan "Baladewa"
Salah satu dampak paling signifikan dari "Terbaik Terbaik" adalah perannya dalam membentuk identitas penggemar setia Dewa 19. Sejak perilisan album ini, band mulai menggunakan istilah "Baladewa" untuk merujuk pada basis penggemar mereka.3 Ini lebih dari sekadar istilah pemasaran; ini adalah perkembangan organik dari identitas penggemar yang menunjukkan hubungan mendalam yang dipupuk oleh dampak album tersebut.
Penciptaan nama spesifik untuk kelompok penggemar mereka menyiratkan bahwa "Terbaik Terbaik" beresonansi cukup dalam untuk menginspirasi identitas kolektif di antara pendengar, mengubah penggemar biasa menjadi komunitas yang berdedikasi. Basis penggemar yang kuat ini akan menjadi aset krusial bagi kelangsungan dan kesuksesan band di kemudian hari, membentuk ikatan emosional yang melampaui sekadar konsumsi musik.
D. Relevansi Berkelanjutan di Platform Digital
Bahkan puluhan tahun setelah perilisannya, "Terbaik Terbaik" tetap menunjukkan relevansinya di era digital. Lagu-lagu dari album ini masih sering muncul di tangga lagu platform streaming. Sebagai contoh, album ini pernah mencapai peringkat #90 di Apple Music Indonesia.
Kehadiran yang berkelanjutan di platform-platform modern ini menunjukkan bahwa daya tarik album melampaui batasan generasi dan perubahan format media, membuktikan kualitas abadi dari materi musik di dalamnya.VI. Warisan dan Pengaruh AbadiWarisan "Terbaik Terbaik" dalam kancah musik Indonesia tidak dapat disangkal. Album ini tidak hanya mengukuhkan Dewa 19 sebagai salah satu band terbesar, tetapi juga secara signifikan memengaruhi lanskap musik Indonesia secara keseluruhan.
Fusion unik mereka antara rock dan alternative rock mendorong batas-batas musik Indonesia, dengan banyak musisi papan atas saat ini menunjukkan bukti pengaruh mereka.2 Album ini, yang dirilis pada era Ari Lasso, juga disebut-sebut memiliki pengaruh Britpop selain orientasi American rock yang lebih dominan dari Ahmad Dhani. Perpaduan gaya ini menciptakan suara yang segar dan inovatif pada masanya, yang terus menginspirasi generasi musisi selanjutnya.
Perpaduan antara gaya rock Amerika yang berorientasi pada kekuatan dan pengaruh Britpop yang lebih melankolis dan melodis selama era Ari Lasso, seperti yang dicontohkan oleh "Terbaik Terbaik," memposisikan Dewa 19 sebagai pelopor dalam mendiversifikasi palet suara musik rock Indonesia. Inovasi ini sangat penting karena menunjukkan bahwa Dewa 19 tidak hanya mereplikasi suara Barat, tetapi secara cerdas mengintegrasikan tren rock global yang beragam ke dalam musik mereka.
Pendekatan artistik yang canggih ini memperluas lanskap sonik musik populer Indonesia, memengaruhi tindakan-tindakan selanjutnya. Dewa 19, yang terinspirasi oleh band-band berpengaruh seperti Slank, kemudian mendominasi industri musik di tahun 2000-an bersama nama-nama besar lainnya, dengan "Terbaik Terbaik" menjadi fondasi penting dari dominasi tersebut. Relevansi dan daya tarik abadi album ini terbukti dengan perilisan ulang dalam format vinyl 180 gram pada tahun 2022.
Ini adalah pertama kalinya album Dewa 19 dirilis dalam format vinyl, menunjukkan permintaan yang berkelanjutan dari penggemar dan pengakuan atas nilai historis dan artistiknya. Perilisan ulang ini, dengan hanya 1.000 kopi tersedia, menegaskan status "Terbaik Terbaik" sebagai koleksi yang sangat dicari dan dihargai. Pemilihan "Terbaik Terbaik" sebagai cetakan vinyl pertama Dewa 19, puluhan tahun setelah rilis awalnya, sangatlah signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa album tersebut memiliki tempat khusus, bukan hanya sebagai kesuksesan komersial, tetapi sebagai karya seni yang layak dalam format premium yang dapat dikoleksi. Langkah ini melayani audiophile dan kolektor, menunjukkan penghormatan budaya yang lebih dalam di luar konsumsi arus utama. Ini menandakan bahwa nilai artistik album diakui di berbagai generasi pendengar dan format musik, memperkuat kualitas "abadi" nya.
Bahkan di era digital saat ini, lagu-lagu dari "Terbaik Terbaik" masih muncul di tangga lagu platform streaming, menunjukkan bahwa daya tariknya melampaui generasi dan format media. Album ini tetap menjadi tolok ukur bagi kualitas musik dan inovasi di Indonesia.
VII. Kesimpulan: Legenda yang Tak Lekang Oleh Waktu
Album "Terbaik Terbaik" dari Dewa 19 bukan sekadar sebuah album musik, melainkan sebuah penanda zaman dan pilar dalam sejarah musik populer Indonesia. Dirilis pada tahun 1995, album ini secara gemilang memadukan ambisi musikal, kedalaman lirik, dan eksekusi produksi yang cermat, menghasilkan sebuah karya yang "tidak ada satu pun lagu buruk" di dalamnya dan dipuji karena gaya eklektik serta jangkauan suaranya yang luas.
Dari lagu-lagu hits yang sarat makna seperti "Cukup Siti Nurbaya" dengan kritik sosialnya, "Satu Hati (Kita Semestinya)" yang spiritual, hingga balada emosional "Cinta 'Kan Membawamu Kembali," "Terbaik Terbaik" berhasil menyentuh berbagai lapisan emosi dan pemikiran pendengar. Kesuksesan komersialnya dengan penjualan lebih dari setengah juta kopi dan pengakuan kritis dari Rolling Stone Indonesia menegaskan bahwa album ini adalah sebuah fenomena yang langka: populer sekaligus dihormati secara artistik.
Lebih dari sekadar angka dan penghargaan, "Terbaik Terbaik" membentuk identitas penggemar setia yang dikenal sebagai "Baladewa", sebuah bukti ikatan emosional yang mendalam antara band dan pendengarnya. Pengaruhnya terus berlanjut, mendorong batas-batas musik rock dan alternatif di Indonesia, serta menginspirasi generasi musisi baru. Perilisan ulang dalam format vinyl pada tahun 2022 adalah testimoni nyata akan statusnya sebagai mahakarya abadi yang tak lekang oleh waktu.
Secara keseluruhan, "Terbaik Terbaik" berfungsi sebagai mikrokosmos dari warisan abadi Dewa 19, menampilkan perpaduan ambisi artistik, daya tarik komersial, dan dampak budaya yang mengarah pada status "Abadi" mereka. Album ini merangkum mengapa Dewa 19, baik sebagai band maupun Ahmad Dhani secara individu, diakui sebagai "The Immortals: The 25 Greatest Indonesian Artists of All Time" oleh Rolling Stone Indonesia. Album ini bukan hanya "terbaik" di antara karya-karya Dewa 19, tetapi juga salah satu yang terbaik dalam sejarah musik Indonesia, sebuah legenda yang akan terus dikenang dan dirayakan.
VIII. Sumber Artikel
Daftar Pustaka:
1_en.wikipedia.org/wiki/Dewa_19.
2_www.discogs.com/release/6149572-Dewa-19-Terbaik-Terbaik.
3_www.last.fm/music/Dewa+19/Terbaik+Terbaik.
4_www.wikidata.org/wiki/Q2324518.
5_www.vice.com/en/article/every-dewa-19-album-ranked-from-worst-to-best/#:~:text=Terbaik%2DTerbaik%20(1995),driving%20to%2Dyour%2Dnew%2Doffice.
6_www.aaemusic.com/artist/dewa-19/.
7_www.viberate.com/artist/dewa-19/.
8_www.esplanade.com/offstage/arts/wyntk-indonesian-rock-music-in-the-nusantara.
9_m.kumparan.com/petrichorpterichor/dewa-19-band-legendaris-yang-mewarnai-belantika-musik-indonesia-201b2Rvaaqp.
10_www.last.fm/music/Dewa+19/+wiki.
11_www.thejakartapost.com/culture/2022/09/23/dewa-19-album-gets-vinyl-treatment-for-the-first-time.html.
12_www.discogs.com/release/24520703-Dewa-Terbaik-Terbaik.
13_www.nst.com.my/lifestyle/groove/2019/01/454600/showbiz-dewa-19-perform-shah-alam.
14_www.kworb.net/itunes/artist/dewa19.html.
15_music.youtube.com/channel/UC9mnKuwm9QVCOaFZpkqS_DQ.
16_www.reddit.com/r/indonesia/comments/deidkj/in_your_opinion_what_is_the_best_indonesian_music/.
17_www.shazam.com/artist/dewa-19/118204259.
18_www.discogs.com/artist/3039030-Dewa.
19_repository.ub.ac.id/178879/#:~:text=This%20study%20uses%20the%20Ferdinand,titled%20%22%22CukupSiti%20Nurbaya%22%20%22.
20_www.researchgate.net/publication/360161597_100_Years_Sitti_Nurbaya_A_View_on_the_Social_Criticism_in_the_Novel_Sitti_Nurbaya.
21_journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/7107/3872.
22_core.ac.uk/download/pdf/12209039.pdf.
22_www.rri.co.id/hiburan/869534/kisah-di-balik-lagu-cinta-kan-membawamu-kembali-oleh-dewa-19.
23_www.reverbnation.com/dewa_19/song/21020313-terbaik-terbaik.
24_www.tiktok.com/@majormoment/video/7509241306963512622.
25_www.youtube.com/watch?v=5K750UTXg1w.
Belum ada tanggapan untuk " Terbaik Terbaik: Mahakarya Abadi Dewa 19"
Posting Komentar