Dewa 19, sebuah grup musik rock asal Surabaya, Jawa Timur, telah lama diakui sebagai salah satu band terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia, bersanding dengan nama-nama legendaris seperti God Bless dan Slank. Dibentuk pada tahun 1986, band ini dengan cepat menorehkan jejak signifikan di kancah musik nasional.
Setelah kesuksesan fenomenal album debut mereka, "19", yang dirilis pada tahun 1992 dan meraih penghargaan BASF Awards untuk kategori "Pendatang Baru Terbaik" serta "Album Terpopuler 1993", Dewa 19 kembali dengan album kedua mereka, "Format Masa Depan", pada tahun 1994.
Album ini bukan sekadar kelanjutan dari karya sebelumnya, melainkan sebuah pernyataan artistik yang menandai fase transisi dan pendewasaan musikal Dewa 19. Album ini menunjukkan keberanian band untuk melangkah keluar dari zona nyaman kesuksesan album perdana, memilih jalur eksplorasi musikal dan lirik yang lebih dalam dan bervariasi.
Keberanian ini, pada usia band yang masih relatif muda, merupakan indikasi kematangan artistik yang lebih cepat dari yang diperkirakan, memperlihatkan ambisi Dewa 19 untuk tidak hanya meraih popularitas, tetapi juga relevansi dan inovasi artistik yang berkelanjutan. Album "Format Masa Depan" menjadi penanda penting dalam evolusi suara dan lirik mereka.
I. Proses Kreatif dan Dinamika Personel di Balik "Format Masa Depan"
A. Detail Produksi Album
Album "Format Masa Depan" secara resmi dirilis pada 16 Juni 1994. Meskipun terdapat beberapa referensi tanggal rilis lain seperti 7 Juli 1994 dan 23 September 1994 , tanggal 16 Juni 1994 lebih konsisten di berbagai platform musik digital dan database album.
Proses rekaman album ini memakan waktu yang cukup panjang, berlangsung dari Juli 1993 hingga Juni 1994, bertempat di Gins Studio, Jakarta. Album ini terdiri dari 10 lagu dengan total durasi sekitar 47 menit. "Format Masa Depan" diproduksi oleh Dewa 19 sendiri , dengan Ahmad Dhani tercatat sebagai associate producer. Label rekaman yang menaungi perilisan ini adalah PT Aquarius Musikindo.
B. Perubahan Formasi dan Kolaborasi
Formasi inti Dewa 19 saat menggarap album ini adalah Ahmad Dhani pada keyboard dan vokal, Ari Lasso sebagai vokalis utama, Andra Ramadhan pada gitar, dan Erwin Prasetya pada bass.
Namun, selama proses produksi, terjadi dinamika penting: drummer Wawan Juniarso meninggalkan band karena ketidakcocokan antar anggota. Ini merupakan tantangan internal yang signifikan bagi band yang sedang naik daun.
Sebagai respons terhadap kepergian Wawan, posisi drummer diisi sementara oleh dua musisi sesi terkemuka di kancah musik Indonesia: Ronald Fristianto (dari Gigi), yang berkontribusi pada 6 lagu, dan Rere Reza (dari Grassrock), yang mengisi 4 lagu.
Keterlibatan musisi-musisi berkualitas ini memastikan bahwa kualitas musikal album tetap terjaga, bahkan di tengah disrupsi formasi. Kemampuan band untuk beradaptasi dengan cepat dan menarik talenta eksternal memperlihatkan resiliensi kreatif mereka yang luar biasa. Kehadiran nama-nama besar di skena rock Indonesia saat itu juga kemungkinan membawa perspektif musikal baru yang memperkaya aransemen.
Album ini juga menampilkan dukungan vokal latar yang ekstensif dari berbagai musisi, termasuk Maia Estianty, Revy Temo, Nita Tilana, Netta KD, Didi Bova, Rizky Noviar, Bimo, Lusiana, Cece, serta paduan suara Teknik UI.
Selain itu, Bintang Indrianto turut berkontribusi dengan permainan 5 strings fretless bass yang unik di lagu "Mahameru", menambah dimensi baru pada sound mereka. Keterlibatan banyak musisi pendukung dan vokal latar ini memperlihatkan bahwa Dewa 19, bahkan di awal karir mereka, sudah terbuka terhadap kolaborasi dan tidak terpaku pada formasi inti yang kaku.
Ini adalah pola yang akan terus terlihat dalam diskografi mereka di kemudian hari, dengan berbagai vokalis dan musisi tambahan, menandai awal fleksibilitas kreatif band, sebuah karakteristik yang memungkinkan mereka untuk terus berevolusi dan beradaptasi sepanjang karir panjang mereka.
II. Evolusi Musikal: Dari Hard Rock ke Eksplorasi Genre yang Berani
A. Pergeseran Sound dari Album Debut
Album debut Dewa 19, "19", dikenal dengan hits pop-rock yang lebih konvensional seperti "Kangen" dan "Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi". Namun, "Format Masa Depan" menunjukkan pergeseran sound yang signifikan.
Album ini secara jelas condong pada pengaruh hard rock, dengan referensi yang disebutkan seperti band-band glam metal dan hard rock Barat seperti Firehouse dan Van Halen. Pergeseran ini menandai peningkatan intensitas musikal mereka.
Namun, spektrum genre yang dieksplorasi jauh lebih luas dari sekadar hard rock. "Format Masa Depan" merangkul berbagai elemen, termasuk power ballad, pop rock, glam metal, jazz fusion, progressive rock, new wave, dan soft rock. Keberagaman ini menunjukkan ambisi musikal yang lebih besar dan keinginan untuk tidak terkotak-kotak dalam satu genre tertentu.
Pada tahun 1994, kancah musik Indonesia didominasi oleh genre pop dan rock yang cenderung lebih konvensional dan mudah dicerna. Meskipun band-band rock lain seperti Gigi juga mulai muncul, Dewa 19 dengan "Format Masa Depan" secara eksplisit memasukkan elemen-elemen yang lebih kompleks seperti jazz fusion, progressive rock, dan new wave.
Hal ini menjadikan mereka pionir dalam mengintegrasikan genre-genre yang lebih "berat" atau "eksperimental" ini ke dalam musik rock populer Indonesia.
B. Elemen Eksperimental dan Inovasi
"Format Masa Depan" berani memasukkan elemen eksperimental yang tidak biasa pada masanya dalam kancah musik populer Indonesia. Salah satu contoh paling menonjol adalah penggunaan paduan suara pada lagu judul "Format Masa Depan".
Inovasi ini mencuri perhatian dan membuat album ini terasa "unik" dan "berbeda di jamannya". Penggunaan 5 strings fretless bass oleh Bintang Indrianto di lagu "Mahameru" juga menunjukkan eksplorasi tekstur suara yang lebih kaya dan kompleks.
Ini adalah indikasi kuat dari pengaruh jazz fusion atau progressive rock yang disebutkan dalam genre album , menunjukkan kedalaman musikal yang tidak biasa untuk band rock populer saat itu.
Dengan berani mengintegrasikan berbagai genre dan elemen eksperimental, "Format Masa Depan" tidak hanya memperkaya diskografi Dewa 19, tetapi juga secara tidak langsung membuka jalan bagi band-band Indonesia lainnya untuk bereksplorasi di luar genre yang umum.
Album ini menunjukkan bahwa audiens Indonesia, meskipun mungkin tidak secara instan tercermin dalam penjualan tertinggi, siap untuk musik yang lebih kompleks dan beragam.
Hal ini mendorong inovasi dalam industri musik secara keseluruhan dan berkontribusi pada perkembangan lanskap musik populer di Indonesia pada era 90-an yang semakin beragam.
III. Narasi Lirik: Cerminan Zaman dan Visi Masa Depan
A. Tema Lirik yang Beragam
Album ini menunjukkan kematangan lirik yang tidak hanya terpaku pada tema cinta romantis, meskipun lagu-lagu seperti "Aku Milikmu" dan "Tak Kan Ada Cinta Yang Lain" tetap menjadi hits yang kuat.
Lagu "Deasy" juga merupakan lagu cinta yang personal. Namun, album ini juga merayakan "hal-hal yang biasa saja" dan liriknya digambarkan sebagai "jujur" serta "lowkey," membuatnya sangat "relatable" bagi pendengar. Contohnya adalah lagu "Selamat Ulang Tahun".
B. Kritik Sosial dan Visi Futuristik
Lagu judul "Format Masa Depan" menampilkan lirik yang visioner dan penuh kritik sosial. Liriknya secara lantang menyuarakan ajakan untuk bergerak maju: "Permisi kenangan masa lalu. Beri kami jalan kami. Kami hadir bawa inovasi. Jangan rintangi kami lagi.".
Lebih lanjut, liriknya menggambarkan aspirasi generasi muda: "Kami kekuatan masa mendatang. Format masa depan, filter globalisasi. Alih teknologi. Kami orang muda yang kaya akan obsesi. Mobilitas tinggi, haus reformasi, hakiki…".
Lagu ini juga secara eksplisit menyentil isu "kebodohan, kemiskinan" dan "tikus birokrasi" , menunjukkan kepekaan terhadap kondisi sosial politik saat itu.
Lagu "Sembilan Hari & Liberty" (yang merupakan medley dengan "Sembilan Hari") juga memiliki nuansa kritik sosial dan aspirasi kebebasan. Liriknya menggambarkan perjuangan anak muda dalam konteks demokrasi:
"Ku berdiri di sudut demokrasi. Ku rasakan gemuruh panjang. Nada-nada sumbang. Terbersit tanda tanya. Itu sebuah proses panjang. Terucap jawaban. Merasuk nurani menyentak logika. Liberty, oh... oh... Mimpi kami memburu sketsa masa depan.".
Felix Dass bahkan secara retrospektif menghubungkan visi ini dengan pergolakan politik 1998 , menunjukkan betapa profetiknya lirik tersebut. Pergeseran tema lirik dari romansa umum di album pertama ke isu-isu sosial, politik, dan bahkan filosofis di "Format Masa Depan" menunjukkan bahwa Ahmad Dhani, sebagai penulis lirik utama, memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap kondisi sosial dan visi yang jauh ke depan.
Lirik seperti "filter globalisasi" dan "haus reformasi" yang ditulis pada tahun 1994 adalah indikator kuat dari pemikirannya yang progresif, jauh sebelum isu-isu ini menjadi diskursus publik yang dominan di Indonesia. Hal ini memposisikan Dewa 19 sebagai band yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan komentar sosial yang relevan.
C. Tema Alam dan Persahabatan
Lagu "Mahameru" menonjol sebagai salah satu lagu non-cinta yang ikonik dari album ini. Liriknya mengangkat tema pendakian gunung, persahabatan, dan perenungan diri. Gambaran seperti "Mendaki melintas bukit. Berjalan letih menahan berat beban. Bertahan di dalam dingin. Berselimut kabut Ranu Kumbolo." menciptakan suasana yang kuat.
Lagu ini juga sarat makna filosofis tentang menghargai alam, mengasah pribadi, dan menemukan kedamaian dalam perjalanan hidup. Lagu ini bahkan menginspirasi anak-anak Ahmad Dhani untuk menyukai kegiatan mendaki gunung.
Kemampuan lirik "Format Masa Depan" untuk tetap relevan dan resonan bahkan puluhan tahun setelah dirilis menunjukkan kedalaman dan universalitas pesannya. Album ini tidak hanya menangkap semangat zaman 90-an yang penuh gejolak dan harapan akan perubahan, tetapi juga menyuarakan aspirasi generasi muda yang haus akan inovasi dan reformasi.
Ini menjadikan album ini lebih dari sekadar kumpulan lagu; ia menjadi artefak budaya yang merekam dan menginspirasi pemikiran kritis di Indonesia, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari narasi sejarah musik dan sosial negara.
IV. Lagu-Lagu Ikonik dan Daya Tarik Album
"Format Masa Depan" melahirkan beberapa hits dan lagu populer yang masih dikenang hingga kini, menunjukkan kekuatan komposisi dan daya tarik vokal Ari Lasso. Tabel berikut merangkum daftar lagu beserta kredits utama yang memperjelas kontribusi kreatif di balik setiap karya.
Kehadiran lagu-lagu hits romantis yang kuat seperti "Aku Milikmu" dan "Tak Kan Ada Cinta Yang Lain" bersama dengan lagu-lagu yang lebih berani secara lirik dan musikal seperti lagu judul "Format Masa Depan", "Sembilan Hari & Liberty", dan "Mahameru" menunjukkan strategi Dewa 19 untuk menarik khalayak yang lebih luas.
Mereka tidak meninggalkan basis penggemar pop-rock yang terbentuk dari album pertama, tetapi juga berhasil menarik pendengar yang mencari kedalaman dan inovasi. Hal ini memperluas jangkauan artistik dan komersial mereka secara simultan, memperlihatkan kemampuan band untuk memenuhi selera pasar yang beragam sambil tetap berinovasi.
Melihat daftar komposer memperlihatkan dominasi Ahmad Dhani dalam penciptaan lagu, seringkali berkolaborasi dengan Andra Ramadhan dan Erwin Prasetya. Ari Lasso sebagai vokalis utama membawakan sebagian besar lagu, tetapi Ahmad Dhani sendiri juga mengambil peran vokal utama di beberapa lagu penting seperti "Sembilan Hari & Liberty" dan "Imagi Cinta".
Ini menegaskan peran sentral Dhani sebagai otak kreatif dan komposer utama, serta Ari Lasso sebagai suara ikonik yang mampu menyampaikan emosi beragam. Kombinasi ini terbukti sangat efektif dalam menciptakan lagu-lagu yang berkesan dan beragam, membentuk chemistry musikal yang menjadi ciri khas Dewa 19 di era awal.
V. Resepsi dan Dampak: Mengukir Jejak di Industri Musik
A. Penerimaan Awal dan Penjualan
"Format Masa Depan" berhasil terjual lebih dari 300.000 kopi. Angka ini, meskipun tergolong sukses, sedikit lebih rendah dibandingkan album debut "19" yang terjual lebih dari 400.000 kopi. Secara komparatif dalam diskografi Dewa 19, penjualan "Format Masa Depan" terlihat moderat jika dibandingkan dengan album-album berikutnya yang mencapai penjualan jutaan kopi, seperti "Bintang Lima" (1.7-1.8 juta kopi) dan "Cintailah Cinta" (1.04-1.4 juta kopi).
Rata-rata rating di Discogs bervariasi antara 2.5/5 dari 2 rating dan 3.33/5 dari 3 rating , menunjukkan penerimaan yang mungkin bervariasi atau kurangnya ulasan ekstensif di platform tersebut.
B. Pandangan Kritis Kontemporer dan Retrospektif
Ulasan dari Vice.com menyebutnya sebagai "album yang sangat manis" dengan lirik "jujur" dan musik "lowkey," yang merayakan hal-hal "biasa saja" dan sangat "relatable". Vice menempatkan album ini di peringkat 4 dari 7 album terbaik Dewa 19 yang diulas, menunjukkan apresiasi yang solid. Felix Dass (Felixdass.com), seorang kritikus dan penggemar, secara personal menyebutnya sebagai album penuh pertama yang ia beli sendiri.
Ia menyoroti keunikan dan keberanian eksperimen album ini, serta bagaimana musik Dewa 19 "berkembang jauh" dari debut. Ia juga memuji lirik lagu judulnya sebagai "visioner" dan relevan dengan pergolakan politik di masa depan.
Arifkoes (Arifkoes.wordpress.com) menyebut "Format Masa Depan" sebagai "percobaan-percobaan segar Dewa saat berada di zona nyaman sukses album perdana," dan bahkan menganggapnya "lebih bertenaga sekaligus lebih membius ketimbang Kangen", menunjukkan bahwa album ini memiliki daya tarik yang kuat bagi beberapa kritikus dan penggemar.
Meskipun penjualan "Format Masa Depan" tidak mencapai angka fantastis seperti beberapa album Dewa 19 berikutnya, ulasan kritis menunjukkan bahwa album ini sangat dihargai karena inovasi dan evolusi artistiknya. Hal ini berarti album ini berfungsi sebagai jembatan penting yang memungkinkan Dewa 19 untuk bereksperimen dan mengasah identitas musikal mereka sebelum mencapai puncak komersial dengan "Bintang Lima" dan "Cintailah Cinta".
Ini adalah bukti bahwa keberanian artistik dapat menghasilkan dividen jangka panjang, bahkan jika tidak langsung terlihat dalam angka penjualan. Album ini membuktikan bahwa investasi dalam eksplorasi artistik adalah kunci untuk pertumbuhan jangka panjang sebuah band.
C. Dampak pada Industri Musik Rock Indonesia
"Format Masa Depan" adalah bagian integral dari periode awal kesuksesan Dewa 19 bersama Ari Lasso, yang melahirkan banyak lagu hits dan mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu band legendaris di Indonesia. Album ini, bersama album debut "19", condong pada pengaruh hard rock , berkontribusi pada tren musik rock di Indonesia pada era 90-an.
Periode ini juga ditandai dengan munculnya atau aktivitas band-band rock lain yang signifikan seperti Gigi, Base Jam, /rif, dan Five Minutes , menjadikan "Format Masa Depan" bagian dari gelombang kebangkitan rock Indonesia.
Dampak "Format Masa Depan" pada industri musik rock Indonesia mungkin tidak sejelas album-album yang terjual jutaan kopi atau yang memenangkan banyak penghargaan BASF Awards secara langsung (seperti "Terbaik Terbaik" yang memenangkan beberapa penghargaan penting). Namun, dengan eksplorasi genre yang berani (jazz fusion, progressive rock, new wave) dan lirik yang visioner, album ini secara subtil menantang norma-norma musik populer saat itu.
Hal ini bisa jadi telah menginspirasi musisi lain untuk lebih berani dalam eksperimen mereka sendiri, meskipun dampaknya tidak selalu terukur dalam chart penjualan. Album ini menjadi semacam "cetak biru" bagi band untuk terus berinovasi, menunjukkan bahwa pengaruh tidak selalu diukur dari angka penjualan semata, tetapi juga dari kontribusi artistik dan inspirasi yang diberikan.
VI. Warisan Abadi: "Format Masa Depan" dalam Sejarah Musik Indonesia
"Format Masa Depan" tetap menjadi bagian integral dan penting dari diskografi Dewa 19 yang kaya. Album ini sering disebut dalam urutan kronologis karya-karya mereka, menegaskan posisinya yang tak tergantikan. Album ini menunjukkan kematangan awal Dewa 19 sebagai komposer dan penampil, dengan Ari Lasso yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai vokalis utama yang karismatik dan kuat.
Lagu-lagu dari album ini, terutama "Aku Milikmu" dan "Mahameru", terus diputar dan dikenang oleh penggemar lintas generasi, bahkan diaransemen ulang oleh musisi lain. Ini menunjukkan daya tahan dan relevansi abadi dari materi lagu di album ini.
Album ini adalah bukti nyata dari keberanian artistik Dewa 19 untuk terus berevolusi dan tidak terpaku pada formula yang sudah terbukti sukses dari album debut mereka. Karakteristik ini, yaitu inovasi dan adaptasi, akan terus mendefinisikan karir panjang dan gemilang mereka di industri musik Indonesia.
Fakta bahwa "Format Masa Depan" masih relevan dan terus dibahas secara retrospektif oleh kritikus dan penggemar menunjukkan bahwa album ini memiliki nilai artistik yang melampaui tren sesaat.
Keberanian mereka menghadapi perubahan personel yang signifikan (Wawan Juniarso pergi di tengah produksi) dan mengeksplorasi genre baru pada usia band yang masih muda menjadikan album ini simbol ketahanan dan visi jangka panjang Dewa 19 dalam industri musik.
Ini menunjukkan bahwa band tidak hanya mengejar popularitas instan tetapi juga membangun fondasi artistik yang kokoh.
Elemen-elemen yang diperkenalkan atau diperkuat di "Format Masa Depan"—mulai dari lirik yang mendalam dan visioner, eksplorasi genre yang berani (jazz fusion, progressive rock, new wave), hingga keterbukaan terhadap kolaborasi dengan musisi sesi—menjadi cetak biru bagi identitas musikal Dewa 19 di album-album berikutnya.
Album ini adalah fondasi yang memungkinkan mereka untuk menjadi salah satu band paling berpengaruh dan inovatif di Indonesia, bukan hanya karena deretan hits mereka, tetapi karena kedalaman dan evolusi artistik yang mereka tunjukkan sejak awal.
Ini adalah titik di mana Dewa 19 mulai membentuk identitas unik mereka yang akan terus berkembang.
Daftar Pustaka
1_https://music.apple.com/id/album/format-masa-depan/534882584
2_https://dewatiket.id/blog/album-dewa-19/
3_https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Terbaik_Terbaik
4_https://id.wikipedia.org/wiki/19_(album_Dewa
5_https://en.wikipedia.org/wiki/Dewa_19
6_https://ja.wikipedia.org/wiki/%E3%83%87%E3%83%AF19
7_https://www.vice.com/en/article/every-dewa-19-album-ranked-from-worst-to-best/
8_https://www.discogs.com/release/6149526-Dewa-19-Format-Masa-Depan
9_https://id.wikipedia.org/wiki/Diskografi_Dewa_19
10_https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200116160248-227-465993/bintang-lima-album-dewa-19-yang-lahir-dari-ketakutan
11_https://music.apple.com/id/playlist/rock-
12_hits-1994/pl.419d50f4da464fda86a68297d3141d6b?l=id
13_https://music.apple.com/au/playlist/pop-hits-1994/pl.5e7b1940ac2b4a77a0509c2f36f6f619
14_https://en.wikipedia.org/wiki/Dewa_19
15_https://id.wikipedia.org/wiki/Format_Masa_Depan
16_https://www.idntimes.com/hype/entertainment/cynthia-nanda/chord-dan-lirik-lagu-format-masa-depan-dewa19
17_https://felixdass.com/2015/08/19/dewa19soundrenaline/
18_https://www.youtube.com/watch?v=c_wlLitkoFo
19_https://music.apple.com/id/album/format-masa-depan/534882584
20_https://www.discogs.com/master/1757337-Dewa-19-Format-Masa-Depan
21_https://www.discogs.com/release/6149526-Dewa-19-Format-Masa-Depan
22_https://en.wikipedia.org/wiki/Train_(band
23_https://superlive.id/supermusic/artikel/news/10-lagu-slow-rock-indonesia-hits-dari-masa-ke-masa
24_https://www.thejakartapost.com/life/2016/05/21/weekend-playlist-indonesias-most-popular-hits-from-the-90s.html
25_https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_grup_musik_Indonesia
26_https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari/article/download/847/550
27_https://musikeras.com/2024/01/25/20-lagu-slow-rock-indonesia-tersukses-era-1990-an/
28_https://en.wikipedia.org/wiki/Dewa_19
29_https://itunes.apple.com/id/album/format-masa-depan/534882584?ls=1&app=itunes
30_https://id.wikipedia.org/wiki/Format_Masa_Depan
31_https://www.last.fm/music/Dewa+19/FORMAT+MASA+DEPAN
32_https://www.discogs.com/release/6149526-Dewa-19-Format-Masa-Depan
33_https://music.apple.com/id/album/format-masa-depan/534882584
34_https://www.smule.com/song/dewa-19-format-masa-depan-karaoke-lyrics/5048368_5048368/arrangement
35_https://tampang.com/lirik-lagu/judul/format-masa-depan-tudbbbq4bpqoagoh1t
36_https://www.google.com/search?q=lagu+populer+Format+Masa+Depan+Dewa+19
37_https://www.deezer.com/us/album/7538464
38_https://www.discogs.com/master/1757337-Dewa-19-Format-Masa-Depan
39_https://www.tokopedia.com/find/dewa-19-format-masa-depan
40_https://www.liputan6.com/showbiz/read/2647472/ahmad-dhani-bicara-kritik-sosial-di-lagu-lagu-ini
41_https://ms.wikipedia.org/wiki/Terbaik_Terbaik
42_https://www.discogs.com/release/6149526-Dewa-19-Format-Masa-Depan
43_https://en.wikipedia.org/wiki/Dewa_19
44_https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari/article/download/847/550
45_https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_rok
46_https://felixdass.com/2015/08/19/dewa19soundrenaline/
47_https://arifkoes.wordpress.com/2020/06/23/tebersit-format-masa-depan/
48_https://pophariini.com/25-tahun-pandawa-lima-puncak-abadi-para-dewa/
49_https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/old18/132873-SK%200072010%20Pur%20b%20-%20Becoming%20a%20jazz%20-%20Analisis.pdf
50_https://id.quora.com/Mengapa-single-terakhir-Dewa-19-yang-berjudul-Bukan-Cinta-Manusia-Biasa-menjadi-single-yang-bagus-tetapi-justru-gagal-menembus-pasaran-musik-Indonesia
51_https://www.idntimes.com/hype/entertainment/cynthia-nanda/chord-dan-lirik-lagu-format-masa-depan-dewa19
52_https://www.viralnews.id/terpopuler/585632753/iims-2025-dewa-19-band-legendaris-tetap-eksis-meski-gonta-ganti-vokalis
53_https://id.wikipedia.org/wiki/Dewa_19
54_https://music.apple.com/us/album/format-masa-depan/534882584
55_https://id.wikipedia.org/wiki/Diskografi_Dewa_19
56_https://www.discogs.com/release/6149526-Dewa-19-Format-Masa-Depan
57_https://music.apple.com/id/album/format-masa-depan/534882584
58_https://www.youtube.com/watch?v=lHC_pKJKKg8&pp=0gcJCdgAo7VqN5tD
59_https://www.youtube.com/watch?v=0I8iXSqtRs4
60_https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/7107/3872
69_https://www.youtube.com/watch?v=U-8BYvIH5eg
70_https://www.rri.co.id/lain-lain/765389/lagu-mahameru-menginspirasi-anak-ahmad-dhani-menyukai-gunung
71_https://www.idntimes.com/hype/entertainment/lirik-lagu-mahameru-dewa-19-dan-maknanya-01-s3gny-5h6ykt
72_https://www.youtube.com/watch?v=ctkuJsh-tGQ
73_https://www.idntimes.com/hype/entertainment/chord-dan-lirik-lagu-sembilan-hari-liberty-dewa19-00-v7fnw-9s4br0
74_https://www.vice.com/id/article/ranking-album-dewa-19-dari-yang-terburuk-sampai-yang-terbaik/
75_https://felixdass.com/2015/08/19/dewa19soundrenaline/
76_https://www.discogs.com/master/1757337-Dewa-19-Format-Masa-Depan
77_https://www.vice.com/en/article/every-dewa-19-album-ranked-from-worst-to-best/
78_https://www.viralnews.id/terpopuler/585632753/iims-2025-dewa-19-band-legendaris-tetap-eksis-meski-gonta-ganti-vokalis
79_https://oktana.co.id/dewa-19-band-legendaris-yang-tetap-berjaya-di-industri-musik-indonesia/
80_https://dewatiket.id/blog/album-dewa-19/
81_https://entertainment.kompas.com/read/2023/01/13/184336666/daftar-personel-dewa-19-dari-masa-ke-masa-lengkap-dengan-diskografi?page=all
82_https://www.discogs.com/release/6149526-Dewa-19-Format-Masa-Depan
Belum ada tanggapan untuk ""Format Masa Depan": Eksplorasi Visioner Dewa 19 di Album Kedua"
Posting Komentar