==> Pendahuluan: Gerbang Legenda Bernama "19"
Album "19" bukan sekadar debut bagi Dewa 19, melainkan sebuah gerbang yang membuka jalan bagi grup musik ini untuk menjadi salah satu entitas paling berpengaruh dalam sejarah musik Indonesia.
Dirilis pada awal 1990-an, album ini seketika mengubah lanskap musik pop dan rock tanah air, memperkenalkan sebuah suara yang segar, kompleks, dan visioner. Kehadiran album ini menandai sebuah pergeseran signifikan dalam selera musik publik dan industri.
Album perdana ini menjadi fondasi bagi perjalanan panjang Dewa 19, melahirkan lagu-lagu ikonik yang masih relevan hingga kini, dan meraih kesuksesan komersial serta pengakuan kritikus yang luar biasa untuk sebuah band pendatang baru.
Keberhasilan instan album "19" menunjukkan adanya kekosongan atau dahaga pasar akan musik yang lebih berani dan kompleks pada saat itu. Dewa 19 hadir mengisi ruang tersebut, tidak hanya dengan karya-karya yang mudah diterima, tetapi juga dengan kedalaman musikalitas yang belum banyak dieksplorasi oleh band-band lain pada masanya.
Ini bukan hanya tentang kesuksesan sebuah band, tetapi juga tentang bagaimana sebuah karya mampu mendorong evolusi selera musik publik dan arah industri secara keseluruhan. Kisah di balik "19" adalah narasi tentang bakat mentah, ambisi, dan momen krusial yang mengukir nama mereka dalam sejarah musik nasional.
Bab 1: Embrio Baladewa: Dari Surabaya Menuju Jakarta
Dewa 19 bermula dari sebuah grup musik bernama Dewa, yang dibentuk pada 26 Agustus 1986 di Surabaya. Empat siswa SMAN 2 Surabaya menjadi cikal bakal formasi awal: Ahmad Dhani pada keyboard, Erwin Prasetya pada bass, Wawan Juniarso pada drum, dan Andra Junaidi pada gitar.
Band ini awalnya berbasis di asrama Wawan di Universitas Airlangga, sebuah lingkungan yang menjadi saksi bisu awal mula eksplorasi musikal mereka.1Seiring berjalannya waktu, terjadi evolusi dalam formasi dan identitas band. Pada tahun 1988, Wawan sempat keluar untuk membentuk Outsider, dan nama Dewa sempat berganti menjadi Down Beat.
Namun, dengan semakin populernya band rock Slank, Wawan diminta kembali bergabung dengan Dewa untuk menyegarkan kembali semangat band. Tak lama kemudian, Ari Lasso bergabung sebagai vokalis utama pada tahun 1991, melengkapi formasi yang akan mengukir sejarah.
Momen penting lainnya adalah ketika rata-rata usia personel mencapai 19 tahun, nama band diubah menjadi Dewa 19. Angka "19" ini tidak hanya merepresentasikan usia mereka, tetapi juga kemudian menjadi judul album perdana yang legendaris, menciptakan ikatan simbolis antara kemudaan, debut, dan identitas grup.
Keputusan krusial untuk hijrah ke Jakarta diambil pada tahun 1992. Meskipun Surabaya adalah tempat lahirnya banyak talenta, kota tersebut belum memiliki fasilitas studio rekaman yang memadai untuk memenuhi standar kualitas yang diinginkan Dewa 19.
Perpindahan ini merupakan langkah berani dan strategis yang sangat penting untuk menembus industri musik nasional yang saat itu terpusat di ibu kota. Di tengah keterbatasan infrastruktur musik di daerah, langkah ini menunjukkan pemahaman mereka akan sentralisasi industri.
Setelah melalui beberapa penolakan dari perusahaan rekaman, sebuah tantangan umum bagi band pendatang baru, akhirnya master album Dewa 19 berhasil direkam oleh Team Records.
Keberhasilan mereka setelah serangkaian penolakan ini mengindikasikan bahwa kualitas musik mereka pada akhirnya mampu menembus hambatan industri yang ketat, menjadi bukti bahwa bakat dan persistensi adalah kunci, bahkan di pasar yang sangat kompetitif.
Bab 2: Di Balik Dinding Studio 15: Proses Kreatif Album "19"
Album "19" direkam antara Oktober 1991 hingga Mei 1992 di Studio 15, Jakarta.2 Proses produksi album ini melibatkan kolaborasi antara H Project dan Dewa sebagai produser, dengan Harun Salahudin sebagai produser eksekutif.
Ini menunjukkan adanya peran ganda dari internal band dalam mengarahkan visi musikal mereka.Formasi personel yang terlibat dalam album ini adalah inti dari Dewa 19 yang kemudian dikenal luas:
--> Ahmad Dhani: Dikreditkan sebagai "Dhani Manaf", ia memainkan peran sentral sebagai kibordis utama, vokalis latar, dan bahkan vokalis utama untuk lagu "Rein".
Dhani adalah otak kreatif di balik sebagian besar lagu, seringkali memberikan panduan atau pola-pola musikal yang spesifik, meskipun tidak selalu hadir penuh selama seluruh proses rekaman.
--> Ari Lasso: Sebagai vokalis utama, Ari Lasso memberikan karakter suara khas yang menjadi salah satu daya tarik utama album ini. Kontribusinya juga meluas ke penulisan lagu, seperti dalam "Selamat Pagi" dan "Swear".
--> Wawan Juniarso: Wawan adalah drummer asli Dewa 19 yang mengisi seluruh trek drum di album "19". Ini merupakan klarifikasi penting, karena sering terjadi kesalahpahaman bahwa Rere Reza terlibat dalam album perdana. Rere Reza baru terlibat dalam album "Format Masa Depan" dan "Terbaik-Terbaik" setelah Wawan keluar dari band. Hal ini menunjukkan bahwa fondasi musikal Dewa 19 dibangun oleh kelima personel inti ini sebelum dinamika perubahan personel mulai terjadi di album-album berikutnya.
--> Erwin Prasetya: Berperan sebagai bassis 2, Erwin juga berkontribusi dalam penulisan lagu "Dewa (Dan Si Mata Uang)" bersama Dhani dan Wawan.
--> Andra Ramadhan: Sebagai gitaris 2, Andra juga terlibat aktif dalam penulisan lagu, termasuk "Selamat Pagi" dan "Hanya Mimpi".
Meskipun detail spesifik mengenai dinamika proses rekaman untuk album "19" tidak sebanyak album berikutnya, dapat diasumsikan bahwa suasana studio saat itu dipenuhi dengan "atmosfer kreatifnya anak band" yang liar namun nyaman, seperti yang digambarkan oleh Rere untuk rekaman album selanjutnya.
Kehadiran Ahmad Dhani sebagai vokalis di salah satu lagu juga memperlihatkan fleksibilitas dan dominasi kreatifnya sejak awal, tidak hanya sebagai komposer tetapi juga sebagai penampil, memberikan dimensi lain pada identitas musikal band.
Bab 3: Melodi yang Mengukir Sejarah: Lagu-lagu Ikonik dan Ceritanya
Album "19" tidak hanya sekadar kumpulan lagu, tetapi sebuah koleksi melodi yang mengukir sejarah musik Indonesia. Lagu "Kangen" adalah single andalan yang tak terbantahkan dari album ini dan menjadi salah satu hit terbesar Dewa 19 sepanjang masa.
Liriknya yang puitis dan aransemen yang menyentuh berhasil menarik perhatian luas publik Indonesia, memperkenalkan karakter vokal Ari Lasso yang khas dan gaya musik Dewa 19 yang unik. Popularitas "Kangen" berkontribusi besar terhadap kesuksesan penjualan album.
Selain "Kangen", lagu "Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi" juga berhasil mendapatkan tempat di hati pendengar dan menjadi salah satu lagu signature dari album ini.
Keberhasilan dua single ini menunjukkan kemampuan Dewa 19 dalam menciptakan melodi yang kuat dan lirik yang beresonansi dengan pendengar. Keberhasilan ini tidak hanya bersifat komersial, melainkan juga menunjukkan bahwa Dewa 19 berhasil memadukan melodi yang mudah diingat dengan aransemen yang kaya dan lirik yang mendalam.Album "19" menampilkan keberagaman genre yang mencolok, mulai dari glam metal, hard rock, jazz fusion, melodic rock, pop rock, hingga soft rock.
Ini menunjukkan ambisi musikal band untuk tidak terpaku pada satu genre, melainkan berani bereksperimen dan menggabungkan berbagai elemen.
--> "Rein": Lagu ini menonjol karena Ahmad Dhani sendiri mengisi vokal utama, menunjukkan sisi lain dari kemampuan musikalnya dan mungkin memberikan gambaran awal tentang eksperimen vokal di masa depan.
--> "Swear": Dalam aransemennya, Dewa 19 sering menggunakan teknik mengubah akor minor menjadi akor mayor, dan "Swear" adalah salah satu contoh penerapannya. Pendekatan harmonisasi yang lebih kompleks dan tidak konvensional ini merupakan ciri khas yang membedakan mereka dari musik pop Indonesia pada umumnya saat itu.
--> "Bayang-Bayang": Lagu ini menggunakan progresi akor yang diakhiri dengan akor III, sebuah karakteristik yang ditemukan dalam beberapa karya Dewa 19 lainnya, menunjukkan pola penulisan lagu yang unik dan konsisten dalam eksplorasi harmonisasi.
--> "Bayi 19": Kehadiran lagu instrumental ini menunjukkan kedalaman musikal band dan kemauan untuk bereksperimen dengan format yang berbeda, melampaui lagu-lagu berorientasi lirik. Kombinasi melodi yang mudah diingat dengan aransemen yang kaya dan lirik yang mendalam menempatkan Dewa 19 di garis depan genre "pop kreatif" Indonesia. Genre ini ditandai oleh perpaduan berbagai pengaruh musik dan kompleksitas aransemen, dan album "19" menjadi bukti bahwa pasar Indonesia siap untuk musik yang lebih substansial daripada sekadar pop melankolis yang dominan saat itu.
Bab 4: Gelombang Baru Industri: Dampak dan Penerimaan Album "19"
Awal 1990-an adalah periode booming bagi industri musik Indonesia, sebuah era yang ditandai dengan pertumbuhan dan eksplorasi musikal yang signifikan. Pada masa ini, genre "pop kreatif" mulai berkembang pesat, sebuah fusi musik Indonesia dengan pengaruh kontemporer global seperti funk, jazz, disco, new wave, dan soft rock.
Genre ini dicirikan oleh melodi yang halus, ritme yang upbeat, aransemen instrumental yang rumit dengan penggunaan synthesizer dan instrumen elektronik, serta lirik yang puitis dan introspektif.
Album "19" masuk ke pasar yang sedang berkembang ini dengan gemilang, mendapatkan penerimaan publik dan kritikus yang luar biasa. Secara komersial, album ini meledak di pasaran, terjual lebih dari 400.000 kopi.
Angka ini sangat mengesankan untuk sebuah album debut dan melampaui ekspektasi awal. Pengakuan kritikus juga tidak kalah penting. Album ini menerima penghargaan bergengsi dari BASF Awards pada tahun 1993 sebagai "Pendatang Baru Terbaik" dan "Album Terlaris 1993 (Pop)".
Meskipun ada ulasan yang menyebutkan bahwa beberapa lagu mungkin "hit or miss," secara keseluruhan album ini dianggap "solid as it gets" untuk sebuah debut. Kekuatan lagu-lagu seperti "Kangen" dan "Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi" berhasil menutupi potensi kelemahan lain, memastikan kesuksesan yang berkelanjutan.
Keberhasilan fenomenal album "19" tidak dapat dilepaskan dari konteks industri musik Indonesia awal 90-an yang sedang booming dan berkembangnya genre "pop kreatif".
Dewa 19, dengan perpaduan hard rock, rock alternatif, pop rock, hingga jazz fusion yang kompleks, secara sempurna menangkap dan bahkan memperkaya esensi "pop kreatif" yang diminati pasar. Ini menunjukkan bahwa album tersebut bukan hanya sukses secara individual, tetapi juga menjadi katalis dan tolok ukur bagi perkembangan genre musik di Indonesia, mengukuhkan posisi Dewa 19 sebagai pionir yang berani melampaui batas-batas musikal konvensional.
Dewa 19, melalui album "19", diakui sebagai salah satu grup musik rock terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah musik populer Indonesia. Mereka membawa nuansa hard rock, rock alternatif, pop rock, hingga jazz fusion yang melampaui batasan genre pop konvensional saat itu.
Album ini membantu mendorong batas-batas musik Indonesia, dengan fusion genre dan aransemen yang kompleks, yang kemudian menjadi ciri khas "pop kreatif". Dewa 19 tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga membentuknya, menginspirasi generasi musisi berikutnya untuk bereksperimen dengan suara dan gaya yang lebih beragam.
Kesimpulan: Warisan Abadi Album Perdana
Album "19" adalah lebih dari sekadar langkah awal; ia adalah fondasi kokoh yang mengukuhkan Dewa 19 sebagai kekuatan baru di industri musik Indonesia. Dengan perpaduan genre yang inovatif, lirik yang mendalam, dan melodi yang kuat, album ini membuktikan bahwa Dewa 19 adalah anomali yang disambut baik di tengah lanskap musik awal 90-an.
Keberhasilannya menunjukkan bahwa pasar Indonesia memiliki apresiasi yang mendalam terhadap musik yang cerdas dan berani bereksperimen, membuka ruang bagi genre yang lebih kompleks dan beragam untuk berkembang, jauh melampaui ekspektasi sebuah album debut.
Kesuksesan album ini tidak hanya melahirkan bintang, tetapi juga memberikan cetak biru bagi musik rock dan pop progresif di Indonesia. "19" menjadi bukti bahwa musikalitas yang kompleks dan berani dapat meraih popularitas massal, membuka jalan bagi eksplorasi genre lebih lanjut di industri musik tanah air.
Album ini tidak hanya menjadi penanda kelahiran sebuah band legendaris, melainkan juga sebuah artefak budaya yang merefleksikan dan sekaligus membentuk evolusi industri musik Indonesia pada awal 90-an.Hingga kini, lagu-lagu dari album "19" tetap relevan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari memori kolektif penggemar musik Indonesia.
Album ini adalah testimoni abadi bagi visi kreatif Ahmad Dhani dan seluruh personel Dewa 19 yang berani bermimpi besar dan mewujudkannya dalam karya yang tak lekang oleh waktu.
Sumber Artikel
1_https://wiki.ambisius.com/orang/dewa-19
2_https://id.wikipedia.org/wiki/Diskografi_Dewa_19
3_https://kamarmusik.id/kisah-rere-dibalik-rekaman-album-dewa-19/
4_https://felixdass.com/2015/08/19/dewa19soundrenaline/
5_https://id.wikipedia.org/wiki/Dewa_19
6_https://entertainment.kompas.com/read/2023/01/13/184336666/daftar-personel-dewa-19-dari-masa-ke-masa-lengkap-dengan-diskografi?page=all
7_https://hai.grid.id/read/072867664/awal-gabung-dewa-19-disuruh-wawancara-tapi-nggak-mau-agung-gimbal-gue-malu?page=all
8_https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210918141737-227-696172/risalah-ahmad-dhani-sebuah-perjalanan-menuju-hari-ini
9_https://id.wikipedia.org/wiki/19_(album_Dewa
10_https://www.liputan6.com/hot/read/5744196/semua-kata-rindumu-mengupas-tuntas-lagu-kangen-dewa-19
11_https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/parole/article/view/7107/3872
12_https://www.youtube.com/watch?v=s3qibuBYYTA
13_https://www.youtube.com/watch?v=8U8PrZLRCYc
14_https://www.youtube.com/watch?v=oN58Q9-gGTg
15_https://dewatiket.id/blog/personel-dewa-19/
16_https://mojok.co/terminal/bintang-lima-album-terbaik-sepanjang-masa-dari-dewa-19/
17_https://www.gramedia.com/blog/lagu-band-indonesia-ikonik-sepanjang-masa-rekomendasi-novel-band/
18_https://journal.unesa.ac.id/index.php/Repertoar/article/download/21594/9185/76068
19_https://www.rri.co.id/lain-lain/1382636/era-kejayaan-dan-nostalgia-tren-musik-90-an
20_http://repository.unj.ac.id/690/6/BAB%20II.pdf
21_https://www.aaemusic.com/artist/dewa-19/
22_https://www.last.fm/music/Dewa+19/+wiki
23_http://repository.unj.ac.id/29273/1/PROSES%20PENCIPTAAN%20LAGU%20ROMAN%20PICISAN%20OLEH%20AHMAD%20DHANI%20%2818%29.pdf
24_https://www.thejakartapost.com/culture/2022/09/23/dewa-19-album-gets-vinyl-treatment-for-the-first-time.html
25_https://www.rri.co.id/kendari/hiburan/1206433/dewa-19-lagu-pupus
26_https://jurnal.ugm.ac.id/jsp/article/view/11028/8269
27_https://en.wikipedia.org/wiki/Pop_kreatif
28_https://www.vice.com/en/article/every-dewa-19-album-ranked-from-worst-to-best/
29_http://digilib.uinsa.ac.id/68220/2/Rizky%20Lisanul%20Ichsan_A94219062%20ok.pdf 30_https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/12916/9905/23714
31_https://seputarpublik.com/sudah-tahu-belum-ini-lho-daftar-lagu-dewa-19-yang-melegenda?p=1
32_https://www.viberate.com/artist/dewa-19/
33_9https://moreartmoreit.com/pop-punk-musik-pop-punk-punk-rock-sejarah-pop-punk-pop-punk-indonesia-blink-182-musik-emosional-punk-90an-green-day-the-offspring-genre/
34_https://www.youtube.com/watch?v=LSHmuFHHIk0
35_https://www.bogorfaktual.net/ini-perbedaan-vokalis-dewa-19-antara-ari-lasso-dan-once-mekel
36_https://www.tiktok.com/@musikita90an/video/7226307265827999003
Belum ada tanggapan untuk "Kisah di Balik Proses Album Perdana Dewa 19: Lahirnya Sebuah Legenda"
Posting Komentar